Menjadi Kaya ‘ala Sultan Saladin

Bingung nie…lagi mumet gak ada ide mau nulis artikel apa. Tapi gak sengaja baca artikel di majalah yang menurut Gw layak untuk diceritakan kepada Sobat semuanya. Kesel ma berita-berita di TV yang isinya Bank Century, Anti-Korupsi, KPK, dan dedengkotnya. Dari pagi, siang, sore, malam, beritanya diulang-ulang gak ada habisnya. He, jadi curhat, tapi gak apa-apa dech, yang penting dah diceritain ke Sobat Online Business Shared. Dah mayan lama nie vakum gak nulis-nulis artikel. Maklum sob, lagi kosong ide, lagi fokus juga ke kerjaan kantor sebagai penghimpun Dana Syariah di salah satu Bank Syariah di Indonesia. Akhirnya, ranking Blog di Alexa jadi turun lagi (apes).

Pernah denger cerita Sultan Saladdin Sang Penakluk Yerussalem?? Di Eropa, Ia menjadi bahan pembicaraan sebagian orang sebagai seorang Panglima Perang yang sangat Bijaksana, Shaleh, Menghargai kehormatan musuhnya, tidak pendendam, kaya raya karena saking banyaknya harta rampasan perang yang diperoleh selama Perang Salib (Perang Hithin). Saking kayanya, ia berhasil membangun kembali Baitul Mal, Memperbaiki Mesjid Al-Aqsa, Menanggung semua penderitaan Umat Muslim akibat kemiskinan, kelaparan, banyaknya pengangguran, rumah-rumah yang hancur sehingga kehidupan di Yerussalem (Al-Aqsa) berjalan normal kembali.

Ketika Sultan Saladdin wafat, para pembantunya membuka Peti Harta Karun yang berada di ruang pribadinya untuk digunakan sebagai biaya pemakaman. Namun begitu kagetnya para pembantu beliau mendapatkan harta yang sangat sedikit yang tidak cukup untuk membiayai pemakaman beliau. Rupanya, semua harta Beliau didermakan untuk kepentingan Umat yang dipimpinnya. Ia hanya memiliki kehormatan di akhir hayatnya sebagai seorang Pemimpin tangguh, tegas, melindungi kepentingan Umat, dan memakmurkan kehidupan ekonomi rakyatnya. Ia sudah menjadi seorang yang kaya raya secara finansial sekaligus menjadi seorang yang kaya raya dari segi rohani karena tidak menyimpan semua harta yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi. Seluruh Umat Islam menangisi kepergian beliau karena terharu dengan sifat kedermawanannya yang sulit tertandingi di zaman sekarang.

Ketika membaca cerita ini di suatu majalah, saya sempat menitikkan air mata karena terharu dengan sifat beliau yang dilandasi oleh nilai keimanan. Seandainya para Pemimpin di Indonesia, entah ia Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Pejabat Negara, Anggota DPR, dan lainnya mempunyai sifat kedermawanan yang tinggi, tentunya mereka tidak akan pernah mengajukan permintaan kenaikan gaji, tidak akan pernah membandingkan besar gaji mereka dengan besar gaji pejabat-pejabat di negara lain (ex. Singapura).

Negara Indonesia adalah Negara yang diberkahi karena kekayaan alamnya sangat banyak dan beragam. Tetapi karena kebanyakan para pejabatnya tidak memiliki nilai keimanan yang berkualitas, akhirnya kekayaan tersebut hanya bisa dinikmati segelintir orang. Kapan kita akan bisa mendengar Negara Indonesia terlepas dari kemiskinan, pengangguran, dan kemalasan mental??

Adakah Pemimpin Indonesia yang Mentalnya sekaliber Sultan Saladdin…Khalifah Umar Ibn Khattab??

Beruntunglah sobat-sobat yang terjun ke dalam bisnis online karena mental dan kualitas personal akan diuji melalui konsistensi promosi bisnis-bisnis yang bertanggung jawab…tidak menipu…pantang memberikan bukti palsu…sampaikan apa adanya sebagai suatu kualitas yang ada dalam diri Anda.

Jika Anda berhasil di bisnis online…jangan lupa dermakan profitnya…bangun reputasi dari saat Anda mengenal bisnis online. Perkecil kesalahan melakukan promosi Hit and Run, pelajari banyak refferensi untuk menambah pengetahuan.

Pada saat-saat awal gw mengenal bisnis online, gw juga pernah melakukan spamming karena ingin lekas berhasil dan pada saat itu gw tahu bahwa media email marketing adalah media yang paling ampuh untuk meningkatkan keberhasilan penjualan produk setelah Blog, Social Bookmarking dan Social Networking. Namun, tindakan spamming ternyata tidak menghasilkan nilai profit yang sifatnya berkelanjutan. Gw mencoba membangun database pelanggan dengan memanfaatkan salah satu bisnis online yang sesuai dengan kriteria 3 Faktor Kunci Kekayaan.

Nama dan Reputasi adalah sesuatu hal yang sangat berharga karena itulah yang akan diingat dan dikenang oleh semua orang. Kekayaan yang diperoleh hanyalah sebagai sarana untuk membangun Nama dan Reputasi kita di mata orang lain.

Keep Succees Bro….